Contoh 1 :
Jika kita ingin mengambil gambar dari kamera, maka secara otomatis akan tersimpan dalam format bitmap bukan vektor. Mengapa? Karena gambar bitmap memiliki susunan titik-titik yang dinamakan pixel. Semakin rapat titik-titik pada gambar yang dihasilkan oleh kamera tersebut maka akan semakin tajam gambar yang ditampilkan. Ini dinamakan dengan resolusi. Gambar berformat bitmap juga mudah di edit atau di tambahkan efek khusus tertentu menggunakan beberapa software seperti coreldraw, photoshop, dll. Kalau format vektor tidak memiliki titik-titik atau pixel.
Contoh 2 :
Kita ingin mencetak screen shoot pada gambar di monitor maka otomatis gambar yang tercetak berformat bitmap dan banyak lagi contoh-contoh lain menggunakan bitmap.
Kapan menggunakan Vektor
Nah, tadi saya sudah membahas sedikit tentang kapan menggunakan bitmap. Sekarang saya akan menjelaskan sedikit tentang kapan menggunakan vektor.
Contoh 1 :
Kita ingin membuat logo sebuah merk produk barang atau logo kampus universitas. Penggunaan format vektor lah yang cocok dibandingkan format bitmap. Mengapa? Karena pada format vektor gambar yang di hasilkan dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan kualitas tampilannya. Menggambar dan menyunting bentuk vektor lebih gampang sehingga dalam pembuatan logo lebih bagus menggunakan format vektor.
Sumber :
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=19109.0
http://ahmedridho.com/post-grafis-vektor-dan-bitmap.html
0 komentar:
Posting Komentar